Bagian dari Kecap Terbaik
Sejarah dan Latar Belakang Kecap Maja Menjangan
Kecap Maja Menjangan adalah salah satu merek kecap tertua di Indonesia, khususnya di Majalengka, Jawa Barat. Merek ini telah diproduksi sejak tahun 1940, jauh sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia. Kecap ini diprakarsai oleh H. Saad Wangsadidjaja dan hingga kini masih bertahan dan sangat disukai oleh masyarakat. Proses pembuatan kecap ini masih menggunakan metode tradisional, tanpa bahan pengawet kimia, dan lebih mengandalkan garam dalam jumlah banyak sebagai bahan pengawet alami.
Perbedaan Varian Kecap Asin dari Kecap Menjangan
Kecap Menjangan menawarkan beberapa varian kecap asin dengan karakteristik yang berbeda-beda. Misalnya, Kecap Asin No. 100 dan No. 333 memiliki warna hitam yang pekat, rasa yang paling gurih, dan aroma yang lebih wangi. Sementara itu, Kecap Asin No. 150 disebut kecap putih karena tidak mengubah warna makanan menjadi hitam, cocok untuk makanan berbuah dan tim ikan. Kecap Asin No. 200 memiliki warna hitam dan rasa sedikit lebih manis, biasa digunakan untuk membuat Angsio Bihun lebih menarik. Setiap varian memiliki komposisi yang hampir sama, tetapi dengan perbedaan dalam rasa dan penggunaan.
Proses Pembuatan Kecap Maja Menjangan
Proses pembuatan Kecap Maja Menjangan masih menggunakan metode tradisional yang telah dipertahankan sejak awal. Pembuatan kecap ini dilakukan secara manual tanpa bantuan mesin. Kedelai hitam yang digunakan dijemur di bawah sinar matahari, kemudian diolah dan difermentasi dengan penambahan garam dalam jumlah banyak sebagai bahan pengawet alami. Wadah yang digunakan terbuat dari kayu jati, dan proses memasak masih menggunakan kayu bakar. Metode ini memastikan bahwa kecap memiliki rasa kedelai yang kental dan dapat bertahan lama, bahkan hingga dua tahun tanpa bahan pengawet kimia.
Leave a Reply
Your email address will not be published.