Bagian dari Kecap Terbaik
Siapa Pendiri Kecap Bango?
Kecap Bango didirikan oleh pasangan suami-istri Tjoa Pit Boen, yang juga dikenal sebagai Yunus Kartadinata, dan istrinya Tjoa Eng Nio. Mereka memulai usaha ini sebagai industri rumahan di Benteng, Tangerang, Jawa Barat, sejak tahun 1928. Nama "Bango" dipilih dengan harapan agar produk kecap mereka bisa terbang tinggi dan jauh hingga melintasi negara, layaknya seekor burung bangau.
Bagaimana Perjalanan Bisnis Kecap Bango?
Kecap Bango memulai perjalanannya dari sebuah usaha rumahan kecil di garasi rumah Tjoa Pit Boen dan Tjoa Eng Nio. Bisnis ini berkembang pesat dan pada tahun 1950-1980, pabrik kecap Bango dipindahkan ke Jakarta dan mulai menjual produknya di Jawa, Sumatera, dan Manado. Akibat permintaan yang meningkat, pabrik kemudian dipindahkan lagi ke Kemandoran dan kemudian ke Subang pada tahun 1997. Pada tahun 2001, PT Unilever mengakuisisi Bango, yang kemudian meningkatkan popularitas dan distribusi produk secara signifikan.
Apa yang Membuat Kecap Bango Tetap Populer?
Kecap Bango tetap populer karena konsistensi dalam menjaga kualitas produknya. Bango menggunakan empat bahan alami, yaitu kedelai hitam, gula kelapa, air, dan garam. Selain itu, Bango juga memiliki inisiatif keberlanjutan seperti program "Bango Pangan Lestari" yang mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Dengan komitmen ini, Bango menjadi kecap andalan bagi banyak keluarga di Indonesia dan tetap menjaga warisan kuliner Nusantara selama lebih dari 95 tahun.
Leave a Reply
Your email address will not be published.