Coklat Pipiltin Cocoa

Bagian dari Coklat Terbaik

Latar Belakang dan Misi Pipiltin Cocoa

Pipiltin Cocoa didirikan dengan misi untuk memperkenalkan dan mengangkat potensi Indonesia sebagai negara penghasil cokelat yang beragam dan berkualitas. Pendirinya, Tissa Aunilla, terinspirasi oleh kenyataan bahwa Indonesia adalah negara ketiga terbesar penghasil cokelat di dunia, namun belum ada cokelat premium asli Indonesia yang dikenal luas. Tissa dan adiknya, Irvan Helmi, memulai bisnis ini pada Maret 2013 dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan petani lokal dan mempromosikan keberagaman rasa cokelat Indonesia ke pasar domestik dan internasional.

Dukungan Pipiltin Cocoa pada Petani Lokal dan Proses Produksi

Pipiltin Cocoa mendukung petani lokal dengan membeli biji cokelat langsung dari mereka dengan harga yang layak dan premium, yaitu 40-50 persen di atas harga pasar. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan kualitas biji cokelat yang dibeli. Proses produksi dimulai dari petani yang melakukan tahapan harvesting, sorting, fermentation, washing, dan drying. Setelah itu, biji cokelat diolah lebih lanjut di pabrik Pipiltin Cocoa untuk menghasilkan produk cokelat yang siap dikonsumsi. Dengan memastikan kualitas dan proses yang tepat, Pipiltin Cocoa dapat menghasilkan cokelat dengan rasa yang unik dan berkualitas tinggi dari berbagai daerah di Indonesia.

Varian Produk dan Ekspansi Pasar Internasional

Pipiltin Cocoa menawarkan berbagai varian produk cokelat, termasuk cokelat single origin dari daerah-daerah seperti Aceh, Bali, Jawa Timur, Flores, Kalimantan Timur, dan Papua Barat. Mereka juga menghadirkan produk seperti Cokelat Craks, cookies, dan hampers. Selain itu, Pipiltin Cocoa memiliki produk cokelat dengan kandungan kakao yang beragam, termasuk dark chocolate dan milk chocolate. Dalam merambah pasar internasional, Pipiltin Cocoa telah mengekspor produknya ke negara-negara seperti Jepang, Singapura, Malaysia, dan Rusia. Produk mereka mendapat respons positif terutama karena kepedulian konsumen terhadap ethical sourcing dan kualitas cokelat yang tinggi.