Kopi Indonesia Kopi Tuku

Bagian dari Kopi Indonesia Terbaik

Latar Belakang dan Awal Mula Berdirinya Kopi Tuku

Kopi Tuku didirikan oleh Andanu Prasetyo, atau yang lebih dikenal sebagai Tyo, pada tahun 2015 di Jalan Cipete Raya, Jakarta. Awal mula bisnis ini berakar dari ketidaksengajaan ketika Tyo melakukan penelitian kuliah tentang bisnis cafe dan kopi. Setelah melakukan analisa dan penelitian, Tyo memutuskan untuk membuka gerai kopi yang awalnya hanya menargetkan menjual 360 gelas kopi per hari. Nama "Kopi Tuku" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti "Beli Kopi". Gerai ini awalnya hanya sebuah toko kecil yang menjual kopi kepada masyarakat sekitar, namun cepat berkembang setelah mendapatkan perhatian dari masyarakat dan bahkan dari Presiden Joko Widodo pada tahun 2017.

Sukses dan Pembeda Kopi Tuku

Kopi Tuku sukses karena beberapa strategi dan keunggulan yang dimilikinya. Salah satu keunggulan utama adalah rasa produk yang autentik, terutama pada varian kopi susu gula aren. Penggunaan gula aren memberikan cita rasa khas yang manis dan lezat dengan sentuhan gurih, mencerminkan kearifan lokal Indonesia. Tuku juga menggunakan biji kopi berkualitas tinggi yang diperoleh dari koperasi kopi lokal, memastikan bahwa setiap sajian kopi susu memiliki rasa otentik dan berkualitas tinggi. Konsep go-to/takeaway yang diusung oleh Tuku, dengan fokus pada pemesanan untuk dibawa pulang atau diantar melalui layanan ojek online, juga memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pelanggan. Selain itu, Tuku berhasil meningkatkan persepsi positif tentang kopi lokal di kalangan masyarakat, membuktikan bahwa kopi lokal Indonesia juga memiliki keunggulan dan cita rasa yang luar biasa.

Dampak Kopi Tuku pada Konsumsi Kopi Lokal

Kopi Tuku telah memainkan peran signifikan dalam meningkatkan konsumsi kopi lokal di Indonesia. Dengan menggunakan 100% biji kopi lokal, Tuku membantu meningkatkan konsumsi kopi domestik dan menargetkan peningkatan yang signifikan setiap tahunnya. Pada tahun 2019, Tuku berhasil meningkatkan konsumsi kopi hingga 175 ton per tahun dan menargetkan 300 ton di tahun 2020. Mereka bekerja sama dengan koperasi kopi dan roastery untuk menjaga rantai pasok bahan baku. Selain itu, Tuku juga berhasil mengubah persepsi masyarakat tentang kopi lokal, yang sebelumnya dianggap kurang berkualitas dibandingkan kopi impor. Dengan menyajikan kopi lokal yang berkualitas dan autentik, Tuku telah meningkatkan popularitas kopi lokal Indonesia secara keseluruhan.


Anindya
Anindya

Anindya Aini author

Leave a Reply

Your email address will not be published.