Daster Danar Hadi

Bagian dari Daster Terbaik

Apa latar belakang dan sejarah merk Danar Hadi?

Merk Danar Hadi memiliki latar belakang yang kaya dan sejarah yang panjang. Didirikan pada tahun 1967 oleh pasangan H. Santosa Doellah dan Hj. Danarsih Hadipriyono, Danar Hadi bermula sebagai sebuah usaha batik skala rumahan di Solo, Jawa Tengah. Kedua pendiri ini adalah pewaris dari keluarga yang sudah lama terlibat dalam industri batik. Kakek Santosa, R. H. Wongsodinomo, adalah pendiri dan pemilik WS Batik di Laweyan, Solo, dan juga seorang tokoh dalam serikat batik-maker yang melawan praktik tidak adil pemerintah kolonial Belanda. Nama "Danar Hadi" sendiri diambil dari penggalan nama Danarsih dan ayahandanya, Hadipriyono.

Bagaimana perkembangan Danar Hadi dalam industri batik di Indonesia?

Danar Hadi telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak didirikan. Setelah memulai dengan modal kain tenun mori yang diperoleh sebagai hadiah pernikahan, pasangan ini mengembangkan usahanya dengan membuka toko kecil di Jakarta pada 1975, kemudian merambah ke kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Medan, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang. Mereka juga melakukan ekspansi dengan membangun pabrik pertenunan dan finishing, parik permintalan, dan jaringan distribusi yang luas. Kolaborasi dengan desainer ternama Indonesia juga menjadi bagian dari strategi mereka untuk menciptakan koleksi batik yang baru dan segar. Sekarang, Danar Hadi adalah salah satu merek batik paling terkenal di Indonesia, dikenal karena komitmennya terhadap pelestarian warisan budaya batik.

Apa kontribusi Danar Hadi terhadap pelestarian budaya batik di Indonesia?

Danar Hadi telah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pelestarian budaya batik di Indonesia. Mereka tidak hanya fokus pada produksi batik, tetapi juga pada pelestarian dan penyebaran sejarah serta seni batik. House of Danar Hadi, yang dibuka pada 2008 di Ndalem Wuryaningratan, Solo, adalah contoh nyata dari komitmen ini. Museum ini menampilkan lebih dari 700 potongan batik dari koleksi 10,000 potongan yang dimiliki oleh pendiri Danar Hadi, termasuk batik dari berbagai pengaruh budaya dan periode waktu. Selain itu, Santosa Doellah dianugerahi gelar "Empu Batik" oleh Institut Seni Indonesia Surakarta pada 2012 atas dedikasinya dalam mendesain motif batik dan memajukan industri batik.


Anindya
Anindya

Anindya Aini author

Leave a Reply

Your email address will not be published.