Bagian dari Knalpot Purbalingga Terbaik
Apakah knalpot Red Line dari Purbalingga telah memenuhi standar emisi gas buang?
Knalpot Red Line dari Purbalingga telah berhasil lulus tes uji emisi gas buang, yang berarti produk ini memenuhi standar emisi gas buang sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 10 tahun 2012. Uji emisi ini dilakukan di kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Purbalingga, menunjukkan bahwa kualitas knalpot Red Line siap bersaing dengan merek-merek besar.
Bagaimana produksi dan pemasaran knalpot Red Line di Purbalingga?
Produksi knalpot Red Line di Purbalingga dilakukan secara manual tanpa menggunakan mesin, yang menunjukkan adanya sentuhan keterampilan dan seni dalam proses pembuatannya. Sekali produksi, Red Line dapat mencapai 400-600 unit, dengan sekitar 10% dari produksi tersebut diekspor ke luar negeri, sementara sisanya dipasarkan di dalam negeri. Omzet bulanan dari penjualan knalpot Red Line mencapai sekitar Rp 80 juta.
Apakah knalpot Red Line diekspor ke luar negeri dan bagaimana strategi pemasarannya?
Knalpot Red Line dari Purbalingga diekspor ke beberapa negara, termasuk Australia, Arab, Swedia, dan hampir seluruh Asia. Namun, knalpot yang diekspor biasanya dikirim dalam keadaan polos tanpa merek, sesuai permintaan pemesan. Untuk meningkatkan kesadaran merek, pihak produsen kadang menyisipkan 1-2 unit knalpot dengan merek Red Line dalam setiap pengiriman ke luar negeri, sehingga merek mereka dapat dikenal lebih luas.
Leave a Reply
Your email address will not be published.